Saturday, June 11, 2011

Envy, Watch Out for It!

Envy, envy, envy. Bagi kalian yang pernah nonton Fullmetal Alchemist pasti ngga asing sama namanya. Ya, envy adalah satu dari Seven Deadly Sins atau tujuh dosa mematikan. Menurut Wikipedia, envy itu:
Envy (also called invidiousness) is best defined as an emotion that "occurs when a person lacks another's (perceived) superior quality, achievement, or possession and either desires it or wishes that the other lacked it."Envy can also derive from a sense of low self-esteem that results from an upward social comparison threatening a person's self image: another person has something that the envier considers to be important to have. If the other person is perceived to be similar to the envier, the aroused envy will be particularly intense, because it signals to the envier that it just as well could have been he or she who had the desired object.

Sunday, June 5, 2011

TV Commercials in Indonesia - You've Gone Too Far, Guys!

Hari ini, tumben-tumbennya aku membaca rubrik cerpen di koran, satu cerpen di koran Jawa Pos yang berjudul "Anakku Lahir Dari Rahim Televisi" oleh R. Giryadi. Dari judulnya saja kalian sudah bisa menebak kan, apa isi cerpen itu? Ya, cerpen itu menceritakan secara eksplisit bagaimana pengaruh televisi, terutama iklannya, bagi anak-anak kecil jaman sekarang. Ia menceritakan bagaimana seorang ayah berpikir akan pengaruh televisi yang sekarang semakin keterlaluan. Bagaimana berita-berita tentang kasus-kasus yang melibatkan anak-anak sebagai korban dikupas secara terbuka, bagaimana iklan di televisi penuh mempromosikan barang-barang yang serbainstan, bagaimana acara komedi semakin menjamur tanpa memedulikan apa yang mereka tertawakan dan apa yang mereka diskusikan, bagaimana para politikus berusaha mendulang pendukung, ditambah iklan yang selalu menyelingi. Acara-acara debat yang seringkali berujung pada debat kusir yang tidak jelas akhirnya, dan akhirnya adiksi akan televisi yang dialami anaknya, serta propaganda iklan yang mengena pada anak-anak.