Saturday, June 11, 2011

Envy, Watch Out for It!

Envy, envy, envy. Bagi kalian yang pernah nonton Fullmetal Alchemist pasti ngga asing sama namanya. Ya, envy adalah satu dari Seven Deadly Sins atau tujuh dosa mematikan. Menurut Wikipedia, envy itu:
Envy (also called invidiousness) is best defined as an emotion that "occurs when a person lacks another's (perceived) superior quality, achievement, or possession and either desires it or wishes that the other lacked it."Envy can also derive from a sense of low self-esteem that results from an upward social comparison threatening a person's self image: another person has something that the envier considers to be important to have. If the other person is perceived to be similar to the envier, the aroused envy will be particularly intense, because it signals to the envier that it just as well could have been he or she who had the desired object.


Jadi kurang lebih, envy itu ada emosi yang muncul ketika seseorang tidak memiliki sesuatu yang superior entah itu prestasi atau barang orang lain dan menginginkan hal tersebut, atau berharap bahwa orang itu tidak memilikinya. Dari penjelasan singkat tadi, bisa dikatakan kalau envy itu ada dua macam, positif dan negatif. Positif, kalau kamu merasakan envy dan menginginkannya juga, kemudian menjadikan itu sebagai target kamu. Negatif, kalau kamu merasa tertekan dengen kepemilikan si orang akan hal tersebut, dan berharap bahwa dia tidak memilikinya sehingga posisinya akan sama dengan kamu. Kalau kalimat yang tadi saya sengaja beri italic itu sih, sering sekali saya alami. Padahal si envy negatif ini bisa berbahaya lho, karena bisa menjatuhkan kepercayaan diri kalian. Soalnya, pola pikir kalian: aku ngga punya hal kayak dia=> aku berharap dia ngga punya hal itu, padahal jelas-jelas dia sudah punya kan? Ini bisa menjatuhkan kalian kalau kalian punya pola pikir, 'dia sudah dapet hal itu. Dia superior. Sedangkan aku bukan apa-apa. Kenapa aku ngga bisa jadi seperti dia? Kenapa aku harus dapet kondisi yang seperti ini?' kemudian murung dan sedih. Apalagi kalau kamu merasakannya berkali-kali. Well, satu-satunya cara untuk mencegah salah satu efek envy negatif ini ada LIHAT KE BAWAH. Kamu mungkin memang merasa envy negatif dengan orang yang kondisinya lebih bagus daripada kamu, tapi coba lihat kondisi orang-orang di bawah kamu. Lihatlah, apa kamu perlu merasa menyesal dengan kondisimu sekarang? Lihat orang-orang yang berada di bawahmu, yang masih bisa tertawa bahagia seakan mereka punya segalanya. Dengan demikian kamu bisa sadar bahwa kamu bukan yang terburuk. Kamu bahkan mungkin pantas untuk di-envy-kan orang karena kamu mempunyai sesuatu yang jauh lebih baik dari mereka. Bukan berarti kamu harus kemudian sombong dan pamer ya, hehehe. Sekali lagi, sifat dalam hidup yang harus benar-benar kamu kuasai adalah: sabar dan berpikir dengan kepala dingin, karena ketidaksabaran hanya akan membawa lebih banyak kesalahan, dan berpikir dengan kondisi marah hanya akan menyelewengkan keputusanmu.

Plusplus: Jangan termakan ENVYDIOUS!


Envydious? Apaan tuh? Ngga pernah denger, taunya yang ada kan INSIDIOUS?
Hahaha, memang tidak ada kata envydious. Itu adalah kata yang saya buat sendiri berdasarkan arti insidious yang salah satunya berarti menunggu kesempatan untuk menjebak. Ya, karena ketika kalian envy, emosi yang meluap-luap dapat membuat kalian terjebak dalam kesalahan keputusan. Tidak mengerti apa maksudnya? Ayo coba dipikirkan sendiri, tapi jangan dicoba ya~ 

Watch out, envy is envydious~

No comments: