Sunday, June 5, 2011

TV Commercials in Indonesia - You've Gone Too Far, Guys!

Hari ini, tumben-tumbennya aku membaca rubrik cerpen di koran, satu cerpen di koran Jawa Pos yang berjudul "Anakku Lahir Dari Rahim Televisi" oleh R. Giryadi. Dari judulnya saja kalian sudah bisa menebak kan, apa isi cerpen itu? Ya, cerpen itu menceritakan secara eksplisit bagaimana pengaruh televisi, terutama iklannya, bagi anak-anak kecil jaman sekarang. Ia menceritakan bagaimana seorang ayah berpikir akan pengaruh televisi yang sekarang semakin keterlaluan. Bagaimana berita-berita tentang kasus-kasus yang melibatkan anak-anak sebagai korban dikupas secara terbuka, bagaimana iklan di televisi penuh mempromosikan barang-barang yang serbainstan, bagaimana acara komedi semakin menjamur tanpa memedulikan apa yang mereka tertawakan dan apa yang mereka diskusikan, bagaimana para politikus berusaha mendulang pendukung, ditambah iklan yang selalu menyelingi. Acara-acara debat yang seringkali berujung pada debat kusir yang tidak jelas akhirnya, dan akhirnya adiksi akan televisi yang dialami anaknya, serta propaganda iklan yang mengena pada anak-anak.




Kita sendiripun merasakan, bahwa iklan di televisi akhir-akhir ini semakin gencar. Sudah bukan rahasia kalau rating penontonnya bagus, maka pengiklan akan berebut. Komposisi acara satu jam yang ada pun bisa jadi setengahnya digunakan untuk iklan. Bayangkan keuntungan yang didapat stasiun televisi tersebut. Tak heran stasiun-stasiun berlomba untuk menciptakan suatu acara yang menarik penonton, tak peduli acara itu plagiat, tidak berbobot, atau bahkan kenyataan yang dibuat-buat.

Saya tidak akan memberi kesimpulan untuk tulisan ini, karena tujuan tulisan ini adalah untuk direnungkan. Semoga bisa berguna.

Ja neee~

No comments: